🌙

Mengapa Singapura Bersih dan Rapi, Sementara Indonesia Tidak?

Singapura terkenal akan kebersihan dan kerapian kotanya, sebuah reputasi yang seringkali dipertentangkan dengan kondisi jalanan yang lebih "berantakan" di negara-negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia. Fenomena ini bukan kebetulan semata, melainkan hasil dari kombinasi kebijakan yang ketat, investasi infrastruktur, dan budaya masyarakat yang kuat.

Kebijakan Hukum yang Tanpa Kompromi

Salah satu alasan paling dominan di balik kebersihan Singapura adalah hukum yang sangat ketat dan penerapannya yang tegas. Singapura memiliki beberapa peraturan anti-littering paling keras di dunia. Denda untuk membuang sampah sembarangan bisa mencapai ratusan dolar Singapura, dan untuk pelanggaran berulang, dendanya bisa jauh lebih tinggi. Hukuman ini tidak hanya berlaku untuk turis, tetapi juga penduduk lokal.

Penerapan aturan ini didukung oleh pengawasan yang cermat dan kesiapan penegak hukum untuk memberikan sanksi tanpa pandang bulu. Hal ini menciptakan efek jera yang kuat, membuat setiap orang berpikir dua kali sebelum membuang puntung rokok atau bungkus permen di sembarang tempat.

Investasi Infrastruktur dan Tenaga Kebersihan

Pemerintah Singapura mengalokasikan sumber daya besar untuk menjaga kebersihan. Ini bukan hanya tentang mendenda orang, tetapi juga menyediakan infrastruktur yang memadai. Tempat sampah tersedia di setiap sudut jalan, dan sistem pengelolaan limbah bekerja sangat efisien.

Selain itu, Singapura mempekerjakan ribuan pekerja kebersihan, banyak dari mereka adalah pekerja migran, yang bertugas menyapu, membersihkan, dan menjaga jalanan kota selama 24 jam. Pasukan kebersihan ini menjadi tulang punggung yang memastikan setiap kotoran atau sampah yang mungkin lolos dari mata publik segera dibersihkan.

Pendidikan dan Budaya Kolektif

Sejak usia dini, anak-anak di Singapura diajarkan tentang pentingnya kebersihan dan tanggung jawab sipil. Sekolah, media, dan kampanye publik terus-menerus mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk dari membuang sampah sembarangan.

Hasilnya, kebersihan tidak hanya dianggap sebagai tanggung jawab pemerintah, tetapi juga sebagai tanggung jawab bersama. Kesadaran ini menciptakan norma sosial di mana membuang sampah sembarangan dianggap tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga memalukan secara sosial. Budaya kolektif ini adalah fondasi yang menjaga kota tetap bersih, bahkan tanpa pengawasan.

Label:

Komentar [0]
Tulisan sebelumnya: