Jepang adalah Negara Para Jaim, Bahkan untuk Urusan Memanggil "Kamu"
Anda mungkin menganggap "anata" adalah kata paling romantis dalam bahasa Jepang. Gimana tidak? Di film-film anime, drakor, sampai dorama, "anata" sering dipakai sepasang kekasih untuk memanggil pasangannya, semacam "sayangku" atau "cintaku".
Anda salah besar.
Jika di Indonesia kata "kamu" bisa digunakan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, di Jepang kata "anata" bisa jadi bom waktu. Alih-alih romantis, kata ini justru bisa mengundang malapetaka. "Anata" ibarat panggilan "Pak Boss" atau "Ibu Direktur", hormat memang, tapi kalau yang memanggil adalah seorang office boy kepada direkturnya, ini bisa jadi sebuah tanda tanya.
Sederhananya, "anata" memang bermakna "Anda" atau "Kamu", tapi penggunaannya butuh perhitungan matang. Jika Anda adalah junior di kantor dan berani-beraninya memanggil senior atau atasan Anda dengan sebutan "anata", bisa-bisa Anda dianggap kurang ajar. Apalagi jika atasan Anda adalah orang yang sedikit-sedikit tersinggung.
"Anata" juga bisa jadi tanda kalau Anda adalah orang asing di Jepang, bahkan meskipun Anda sudah lama tinggal di sana. Karena orang Jepang sendiri cenderung menghindari "anata" dan lebih suka menggunakan nama, jabatan, atau bahkan kata ganti orang ketiga. Makanya, kalau Anda datang ke Jepang, jangan sok-sokan memanggil orang dengan "anata". Kecuali Anda siap dianggap sebagai turis yang sok asyik.
Satu lagi yang unik dari bahasa Jepang adalah pembedaan bahasa berdasarkan gender. Kaum Hawa cenderung mengakhiri kalimat dengan akhiran "-wa", "-yo", "-yo", "-nano", dan "-nano-yo", yang memberikan kesan sopan dan anggun. Sebaliknya, kaum Adam cenderung berbicara lebih lugas, terkesan garang dan berwibawa. Tapi di era sekarang, batas-batas ini makin kabur. Jangan kaget kalau Anda menemukan cewek yang ngomongnya kayak preman pasar, atau sebaliknya, cowok yang ngomongnya seperti putri raja.
Pada akhirnya, kata "anata" ini jadi semacam sindiran halus dari budaya Jepang. Mereka ingin bilang, "Hei, kita di sini nggak bisa sembarangan. Ada tata krama, ada hierarki, ada etika." Jadi, kalau suatu hari Anda jalan-jalan ke Jepang dan kebetulan punya teman yang dipanggil "anata" oleh orang lain, jangan langsung buru-buru menyimpulkan kalau mereka sedang jatuh cinta. Bisa jadi mereka sedang dalam masalah besar.
Label: Lainnya